Hubungan Ilmu dan Filsafat Pendidikan Islam
Al-qur`ān mengajak dan mengajarkan kepada seluruh umat manusia untuk berfikir, menggunakan akal sesuai dengan fungsinya guna mencapai pengetahuan yang benar. Selain itu manusia berkewajiban mencari ilmu pengetahuan sebagai modal hidup dan kehidupannya. Oleh karena itu, setiap kali orang muslim menggunakan akalnya (berijtihad) dalam penyelidikan dan pembahasan sesuatu yang akan menghasilkan peningkatan kemajuan dan kebaikan di nilai sebagai ibadah kepada Allah swt. Nilai ilmu dalam Islam adalah ilmu yang bisa mengangkat derajat manusia dihadapan Allah swt.
Dengan kebebasan berfikir, berperasaan, dan bertindak, yang telah diberikan Allah swt kepada manusia, mereka harus mempertanggungjawabkan segala perbuatannya dihadapan Allah swt. Manusia diciptakan-Nya dengan dilengkapi bekal dan sarana hidup dalam kehidupannya. Yaitu kesadaran, sebagai alat untuk menanggulangi segala kebutuhan hidupnya yang bersifat materi dan rohani.
Manusia diberi kemampuan dan kesanggupan untuk menilai sesuatu keputusan dalam bertindak berdasarkan ilmu yang diperolehnya dari hasil pengguanaan akal pikiran, perasaan, dan kesadarannya. Maka dari itu, ilmu mempunyai fungsi sebagai berikut.
1. Mengetahui kebenaran.
2. Menjelaskan ajaran atau aqidah Islam.
3. Menanggulangi alam unutuk meningkatkan kesejahteraan umat manuisa.
4. Meningkatkan kebudayaan dan peradaban Islam.
Ilmu menurut Islam harus rasional, yaitu sesuai dengan akal dan dapat ditinjau oleh kekuatan akal pikiran manusia. Dengan demikian masih ada ilmu yang belum dapat ditinjau oleh pikiran.[1]
[1] Dr. H. Hmadani Ihsan dan Dr. H. A. Fuad Ihsan, Filsfat Pendidikan Islam, ( Bandung : Pustaka setia, 2007),34-36.
Dengan kebebasan berfikir, berperasaan, dan bertindak, yang telah diberikan Allah swt kepada manusia, mereka harus mempertanggungjawabkan segala perbuatannya dihadapan Allah swt. Manusia diciptakan-Nya dengan dilengkapi bekal dan sarana hidup dalam kehidupannya. Yaitu kesadaran, sebagai alat untuk menanggulangi segala kebutuhan hidupnya yang bersifat materi dan rohani.
Manusia diberi kemampuan dan kesanggupan untuk menilai sesuatu keputusan dalam bertindak berdasarkan ilmu yang diperolehnya dari hasil pengguanaan akal pikiran, perasaan, dan kesadarannya. Maka dari itu, ilmu mempunyai fungsi sebagai berikut.
1. Mengetahui kebenaran.
2. Menjelaskan ajaran atau aqidah Islam.
3. Menanggulangi alam unutuk meningkatkan kesejahteraan umat manuisa.
4. Meningkatkan kebudayaan dan peradaban Islam.
Ilmu menurut Islam harus rasional, yaitu sesuai dengan akal dan dapat ditinjau oleh kekuatan akal pikiran manusia. Dengan demikian masih ada ilmu yang belum dapat ditinjau oleh pikiran.[1]
[1] Dr. H. Hmadani Ihsan dan Dr. H. A. Fuad Ihsan, Filsfat Pendidikan Islam, ( Bandung : Pustaka setia, 2007),34-36.
PERHATIAN:Jika anda ingin bertanya atau bantuan bisa kontak kami
contact atau 089677337414 - Terima kasih.
contact atau 089677337414 - Terima kasih.