Kegunaan Filsafat Pendidikan Islam
www.azid45.web.id - Kegunaan Filsafat Islam. Filsafat sebenarnya berasal dari kata atau bahasa Yunani philoshophia. Dari kata philoshopia ini kemudian banyak diperoleh pengertian-pengertian filsafat, baik dari segi pengertiannya secara harfiah atau etimologi maupun dari segi kandungannya. Ada pula yang mengatakan bahwa filsafat berasal dari bahasa arab, yaitu falsafah, yang artinya alhikmah. Kata filsfat dalam bahasa inggris yaitu philosophy, kembali meninjau pengertian filsafat dalam bahasa yunani yang berasal dari kata philoshopia. Philos artinya cinta, sedangkan Sophia, artinya kebijaksanaan.
Dengan demikian, filsafat dapat diartikan “cinta kebijaksanaan atau al-hikmah.” Orang yang mencintai atau mencari kebijaksanaan atau kebenaran disebut dengan filsuf. Filsuf selalu belajar dan mencari kebenaran dan kebijaksanaan tanpa mengenal batas. Mencari kebenaran dengan beberapa definisi filsafat diatas dapat diambil kesimpulan umum, filsafat merupakan proses pencarian kebenaran dengan cara menelusuri hakikat dan sumber kebenaran secara sistematis, logis, kritis, rasional dan spekulatif. Alat yang digunakan untuk mencari kebenaran adalah akal yang merupakan sumber utama dalam berpikir. Dengan demikian, kebenaran filosofis adalah kebenaran berpikir yang rasional, logis, sistematis, kritis, radikal dan universal. [1]
Pendidikan dari segi bahasa berasal dari kata didik, dan diberi awalan men, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara dan member latihan (ajaran). Pendidikan sebagai kata benda, berarti proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. [2]
Istilah pendidikan disebut juga dengan istilah at-tarbiyah, at-ta’lim, dan at-ta’dib. Kata at-tarbiyah sebangun dengan kata ar-rabb, rabbayani, nurabbi, ribbiyyun, dan rabban. Fahrur Rozi berpendapat bahwa ar-rabb merupakan fenom yang seakar dengan at-tarbiyah, yang berarti at-tanmiyah, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Ibnu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Anshari Al-Qurtubi mengartikan ar-rabb dengan makna pemilik, yang maha memperbaiki, yang maha pengatur, yang maha menambah, yang maha menunaikan. [3]
Kata Islam secara etimologi memiliki pengertian diantaranya dia berasal dari kata (أسلم يسلم) dengan pengertian tunduk dan pemurnian ibadah kepada Allah. (mu’jaamul wasiith) hal 446.Islam secara terminologi mengandung pengertian penyerahan diri kepada Allah dengan bertauhid, dan patuh kepadaNya dengan menjalankan keta’atan dan berlepas diri dari kesyirikan dan ahlinya.
Setelah mengetahui pengertian dari tiga kata diatas, pemakalah mengambil kesimpulan:
Pertama, Filsafat merupakan proses berpikir secara radikal, sistematis.logis dan rasional terhadap seluruh bidang kehidupan/ seluruh alam dengan menggunakan akal sebagai sumber utama.
Kedua, Filsafat pendidikan Islam merupakan bagian dari ilmu filsafat yang disesuaikan dengan ajaran-ajaran yang terdapat dalam ajaran agama Islam.
Dengan kata lain, filsafat pendidikan Islam merupakan kajian filosofis berbagai masalah pendidikan yang berlandaskan ajaran Islam. Kajian filosofis yang digunakan filsafat pendidikan Islam mengandung arti bahwa filsafat pendidikan Islam merupakan kajian yang sangat mendalam, sistematik, radikal, dan universal dalam rangka mencari kebenaran atau inti pendidikan Islam. Dengan demikian filsafat pendidikan Islam senantiasa mengkaji filsafat pendidikan yang berlandaskan norma Islam.
Terdapat beberapa karakteristik yang dimiliki pendidikan Islam yaitu:
1. Pendidikan Islam mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik berupa fisik, mental, akidah, akhlaq, emosional, estetika maupun sosial.
2. Pendidikan Islam dilaksanakan secara terus-menerus dan kontinyu tanpa batas waktu, mulai proses pembentukan janin dalam rahim sang ibu sampai meninggal dunia.
3. Pendidikan islam dimulai dengan mempelajari sesuatu yang paling penting, mempelajari apa-apa yang diwajibkan Allah Subhanahu wa ta’ala kepada hambaNya, seperti sholat lima waktu, puasa ramadhan, berbakti kepada kedua orang tua dal lain sebagainya.
4. Pendidikan dalam Islam bukan hanya sekedar bertujuan mengumpulkan maklumat atau memperbanyak pengetahuan serta menambah gelar akademik, tujuan yang paling penting adalah mengamalkan ilmu yang telah dipelajari serta mengajarkannya kepada yang lain.
Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam
Mempelajari filsafat pendidikan Islam berarti memasuki arena pemikiran yang mendasar, sistematis, logis dan menyeluruh (universal) tentang pendidikan yang tidak hanya dilatarbelakangi oleh ilmu pengetahuan Agama Islam saja, melainkan menuntut kepada kita untuk mempelajari ilmu-ilmu lain yang relevan . Sebagai hasil buah pikiran bernuansa Islam, filsafat pendidikan Islam pada hakikatnya adalah konsep berpikir tentang kependidikan yang bersumberkan atau melandaskan ajaran agama Islam tentang hakikat kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh ajaran Islam, serta mengapa manusia harus dibina menjadi hamba Allah yang berkepribadian demikian. Sarana dan upaya apa sajakah yang dapat mengantarkan pencapaian cita-cita demikian dan sebagainya.
Menurut Muzayyin Arifin, ruang lingkup filsafat pendidikan Islam adalah masalah-masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan, seperti masalah tujuan pendidikan, masalah pendidik/ guru, alat pendidikan (kurikulum, metode, dan evaluasi pendidikan) dan lingkungan pendidikan.
Secara umum ruang lingkup pembahasan filsafat pendidikan Islam ini adalah pemikiran yang serba mendalam, mendasar, sistematis, terpadu, menyeluruh, dan universal mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan pendidikan atas dasar ajaran Islam.
Kegunaan Filsafat Pendidikan Islam
Omar Muhammad al-taomy al-saibny mengemukakan tiga manfaat dari mempelajari filsafat pendidikan Islam tersebut sebagai berikut:
1. Filsafat pendidikan itu dapat menolong para perancang pendidikan dan orang-orang yang melaksanakannya dalam suatu negara untuk membentuk pemikiran yang matang terhadap sistem pendidikan.
2. Filsafat pendidikan dapat menjadi asas atau pondasi yang terbaik untuk penilaian (evaluasi) pendidikan, dalam arti yang menyeluruh. Penilaian pendidikan itu dianggap persoalan yang perlu bagi setiap sistem pengajaran yang baik.
3. Filsafat pendidikan islam akan menolong dalam memberikan pendalaman pikiran yang berhubungan dengan faktor-faktor spiritual,kebudayaan,sosial,ekonomi, dan politik dinegara kita.
Fungsi pendidikan lebih konkrit lagi dijelaskan oleh Ahmad D. Marimba. Menurutnya bahwa filsafat pendidikan islam dapat menjadi pegangan pelaksanaan pendidikan yang menghasilkan generasi-generasi baru yang berkepribadian muslim.
Muzayyin Arifin menyimpulkan bahwa filsafat pendidikan Islam itu seharusnya bertugas dalam 3 dimensi, yaitu:
1. Memberikan landasan dan sekaligus mengarahkan kepada proses pelaksanaan pendidikan yang berdasarkan islam.
2. Melakukan kritik dan koreksi terhadap proses pelaksanaan pendidikan tersebut
3. Melakukan evaluasi terhadap metode yang digunakan dalam proses pendidikan tersebut.
[1] Anas Shalahdin, filsafat pendidikan. Hal: 12
[2] Ibid. Hal:18
[3] Ibid. Hal:19
PERHATIAN:Jika anda ingin bertanya atau bantuan bisa kontak kami
contact atau 089677337414 - Terima kasih.
contact atau 089677337414 - Terima kasih.