Skip to main content

Konsep Dasar Pendidikan Karakter dalam Membentuk Karakter Bangsa


www.azid45.web.id - Konsep Dasar Pendidikan Karakter dalam Membentuk Karakter Bangsa. Secara harfiah, karakter berarti kualitas mental atau moral, nama atau reputasinya. Dalam pandangan Doni Koesoema karakter diasosiasikan dengan temperamen yang memberinya sebuah definisi yang menekankan unsur psikososial yang dikaitkan dengan pendidikan dan konteks lingkungan. Karakter juga dipahami dari sudut pandang behavioral yang menekankan unsur somatopsikis yang dimiliki oleh individu sejak lahir. Disini karakter

dianggap sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang, yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungannya, misalnya pengaruh keluarga pada masa kecil dan bawaan seseorang sejak lahir. Menurut Tadkirotun Musfiroh karakter mengacu kepada serangkaian sikap (Attitude), Perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan ketrampilan (skillls). Makna karakter sendiri sebenarnya berasal dari Yunani yang berarti to mark (menandai) dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan tingkah laku.[1] Sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan berperilaku jelek dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek. Sebaliknya , orang yang berperilaku sesuai dengan kaidah moral dinamakan berkarakter mulia.

Mmenurut Ratna Megawati dalam bukunya Dharma Kusuma menjelaskan bahwa pendidikan karakter yaitu “ sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungan”[2]. Selanjutnya menurut Suyanto karakter adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi cirikhas individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.[3] Sedangkan Menurut Fakry Gaffar pendidikan karakter adalah sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuhkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu[4]. Hal ini berbeda dengan Hermawan Kertajaya yang menyatakan, bahwa karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut bersifat asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu terebut, dan merupakan mesin yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, belajar dan merespon sesuatu. [5]

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pendidikan karakter adalah sebuah sistem yang menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik, yang mengandung komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad, serta adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkunan maupun bangsa, sehingga terwujud insan kamil[6].

[1] Tadkirotun Musfiroh, “ Pengembangan Karakter Anak Melalui Pendidikan Karakter” dalam Tinjauan Berbgagai Aspek Character Building: Bagaimana Mendidik Anak Berkarakter? ( Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008), h.28.
[2] Dharma kusuma, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah, h. 4
[3] Agus Wibowo, Pendidikan Karakter Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadaban (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), 33.
[4] Dharma kusuma, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah, h. 4
[5] Jamal Ma’mur Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan karakter di Sekolah (Yogyakarta: Diva press, 2011), h.28.
[6] Nurla Isna Aunillah, Panduan Menerapkan Karakter di Sekolah (Yogyakarta: Laksana, 2011), h.18-19.


PERHATIAN:Jika anda ingin bertanya atau bantuan bisa kontak kami
contact atau 089677337414 - Terima kasih.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui
Buka Komentar
Tutup Komentar
Close Disqus
Close Translate