6 Strategi dalam Pembelajaran Qira'ah Bahasa Arab
Menurut imam makruf ada beberapa
strategi dalam pembelajaran qira’ah, yaitu :
a.
Mengisi tabel kosong(Empty
outline).
Tujuan dari strategi ini biasanya digunakan untuk
melatih kemampuan siswa dalam menuangkan isi dari yang dibaca ke dalam bentuk
tabel. Isi dari tabel tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau tujuan
pembelajarannya. Misalnya dalam pelajaran qira’ah tujuannya adalah agar siswa
dapat menemukan sejumlah kata benda (isim) dan kata kerja (fi’il) yang ada
dalam bacaan. Untuk kebutuhan tersebut, maka tabel yang dibuat harus minimal
terdiri atas dua kolom yang berisi deretan isim dan fi’il. Adapun jumlah
barisnya tergantung dari jumlah kata maksimal yang dapat ditemukan atau jumlah
minimal yang harus ditemukan dari bacaan tersebut.
b.
Menjodohkan kartu teks(Index card
match).
Strategi ini biasanya digunakan untuk mengajarkan
kata-kata atau kalimat dengan pasangannya. Misalnya kata dengan artinya, atau
soal dengan jawabannya, dan sebagainya. Dalam pembelajaran qira’ah dapat juga
diterapkan untuk melakukan evaluasi terhadap pemahaman siswa pada isi bacaan
dengan membuat kartu-kartu soal dan jawabannya.
c.
Menganalisis(analysis)
Tujuan dari penggunaan strategi ini diantaranya adalah
untuk melatih siswa dalam memahami isi bacaan dengan cara menemukan ide utama
dan ide-ide pendukungnya. Proses penemuannya dapat dimulai secara individual
kemudian dilakukan diskusi dalam kelompok sebelum akhirnya dipresentasikan.
Strategi ini disamping melatih ketajaman analisis terhadap isi bacaan juga
dapat melatih untuk menemukan alur pikir dari penulisnya.
a.
Tes Kemampuan
Membaca
Kemampuan
membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting, tanpa
membaca kehidupan seseorang akan statis dan tidak berkembang. Dalam
pembelajaran bahasa arab umum,termasuk bahasa arab urgensi keterampilan membaca
tidak dapat diragukan lagi, sehingga pengajaran membaca merupakan salah satu
kegiatan mutlak yang harus diperhatikan.
Demikian
halnya dengan pelaksanaan tes kemampuan membaca (maharah qira’ah). Tes
ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca, mengukur
pertumbuhan dan perkembangan kemampuan membaca, serta mengetahui hasil
pengajaran bahasa Arab. Jika tes mendengar berkaitan erat dengan bahasa verbal
atau artikulasi bunyi, sedangkan tes kemampuan membaca berdasarkan bahasa
non-verbal atau simbol tertulis.
Ada beberapa
kemampuan yang harus dimiliki untuk mengembangkan keterampilan membaca bahasa
arab antara lain adalah sebagai berikut:[1]
a)
Kemampuan
membedakan huruf dan kemampuan mengetahui hubungan antara lambang dan bunyinya.
b)
Kemampuan
mengenal kata; baik di dalam sebuah kalimat maupun tidak.
c)
Memahami makna
kata sesuai dengan konteks.
d)
Memahami makna
nyata (dzahir) sebuah kata.
e)
Mengetahui
hubungan logis dan penggunaan kata penghubung dalam suatu kalimat.
f)
Menyimpulkan isi
wacana dengan cepat.
g)
Membaca kritis.
h)
Memahami metode
gaya bahasa penulis.
i)
Menemukan
informasi tersurat ataupun tersirat sesuai dengan yang diharapkan penulis.
j)
Membaca cepat.
k)
Ketelitian dan
kelancaran membaca.
l)
Menentukan tema
atau judul bacaan.
m) Menemukan
ide pokok dan ide penunjang.
Yang
dimaksud mengukur kemampuan membaca bahasa arab pada dasarnya adalah mengukur
Kemampuan memahami teks bacaan bahasa arab (fahm al-maqru), tetapi ada
juga yang menambahnya dengan mengukur Kemampuan kebenaran membaca yang
meliputi: kebenaran dalam membaca dari segi pengucapannya, dan kebenaran nahwu
da sharafnya.
Untuk
memahami kemampuan memahami teks bacaan berbahasa arab disebut dengan al-qiraah
al-shamitah (membaca dalam hati), dan untuk mengukur kebenaran dalam
membaca disebut al-qiraah al-jahriyah (membaca dengan suara keras).
Untuk
mengukur Kemampuan membaca dan memahami teks bacaan, terdapat beberapa bentuk
tes yang dapat digunakan antara lain adalah sebagi berikut:[2]
a) Membaca
dengan suara keras (al-qiraah al-jahriyah)
Di
sini siswa diminta untuk membaca teks bacaan berbahasa arab yang telah dipilih
dan diseleksi disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Jika siswa yang akan
dites adalah dari kelompok siswa tingkat tinggi (al-mustawa al-mutaqaddim),
maka teks harus sesuai dengan tingkat kemampuannya, yaitu teks yang tingkat
kesulitannya lebih komplek.
Untuk
menghindari penilaian yang subjektif, maka dibuatkan pedoman penilaian yang
menjelaskan tentang unsur-unsur kemampuan yang akan dinilai dengan memberi skor
yang telah ditetapkan. Seperti: kelancaran dalam membaca, kebenaran pengucapan
huruf dan kalimat, kebenaran bacaan nahwu dan sharaf.
Berikut
ini contoh teks yang dapat digunakan untuk tes kemampuan membaca dalam studi
islam sebagai berikut:
اقراء النص قراءة جهرية!
يسافر الناس لأعراض كثيرة، فمنهم من يسافر
طلبا للرزق، ومنهم من يسافر طلبا للعلم، وآخرون يسافرون للسياحة ، وبعضهم يرحلون
للتجارة ، وفريق من الناس يرحل للبحث، وأفضل السفر ما
كان في سبيل الله كالسفر للحج والعمرة
أوالسفر للجهاد والدعوة، أوغير ذلك من أعمال الخير التي
تكون في سبيل الله.
من منافع السفر الترويح عن النفس، ومقابلة
الأهل والأصدقاء، والبحث عن علاج للأمراض. ووسائل السفر كثيرة منها الرخيص ومنها
الغالي، ووسائل السفر في البر القطار والسيارة والحيوان.
وفي البحر السفينة والباخرة. وفي الجو
الطائرة. وقد سخر الله لنا هذه الوسائل لكي نركبها وقد يخلق
لنا الله ما لا نعلم .
Teks di atas dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan membaca yang bertujuan untuk mengetahui kebenaran pelafalan dan
kebenaran bacaan nahwu dan sharaf, karena itu teks di atas dapat diberi harakat
dan dapat juga tidak, disesuaikan dengan tujuan teksnya.
b) Fahm al-Maqru (memahami teks
bacaan)
Untuk
mengukur kemampuan memahami teks bacaan bahasa Arab, ada beberapa tes yang
dapat digunakan antara lain: al-ikhtiyar min mutaaddid (pilihan ganda), shawab
aw khata’ (benar salah), mil’u al-farag (isian singkat), muzawajah
(menjodohkan).
Berikut
ini contoh teks yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan memahami teks
bahasa Arab:
النص:
يحب الناس الطهارة والنظافة، لأنها فطرة
الله التي فطر الناس عليها، ولأنها مظهر من مظاهر الحضارة. ومن الناس من يهتم
بالطهارة الحسية، كطهارة البدن والمسكن والملبس. ومنهم من يهتم
بالطهارة المعنوية، كطهارة القلب واللسان.
فالقلب يحتاج إلى تزكية وتربية، لأنه متغير ومتقلب و
لأن الشيطان يسعى لإفساده.
فالقلب أهم مضغة في الجسم، وتصيبه أمراض
معنوية كالحسد والكبر والنفاق، ولكن لكل داء دواء وعلاج. وعلاج أمراض القلوب ليس
عند طبيب القلب، وإنما عند خالق القلب والنفس الذي يعلم كل
شيئ ولا يخفى عليه شيئ. ولقد خلق الله القلوب
وأنزل لها علاجا في القرآن ، فهو شفاء وهدى و رحمة . وإذا طهر القلب طهر اللسان،
وإذا صلح القلب صلح الجسد كله.
أجب عن الأسئلة الآتيه بوضع دائرة
حول الحرف المناسب وفق النص السابق :
١- ما أهم مضغة في الإنسان؟
اللسان ب. القلب ج. العين أ.
۲-
أيهما أهم، علاج القلوب أم الأبدان؟
أ. القلوب ب. الأبدان ج. الاثنان
۳-
أيهن أفضل عند الله؟
أ. الجميلات
ب. الطاهرات ج. الجن
۶-
عم يغفل الناس؟
أ. المال
ب. طهارة القلب ج.
الفاسقات
۵-
ما مرض اللسان ؟
أ.الخوف
ب. الغيبة
ج. الكسل
قل صوابا أو خطأ ثم اكتب الإجابة
الصحيحة:
١-
الزكاة طهارة للمال :
.............................................
۲-
أمراض القلوب شفاؤها في القرآن :
............................................
۳-
يسعى إبليس لإفساد أبداننا :
............................................
۶- لكل مرض علاج بإذن الله :
............................................
۵- قلب الإنسان مضغة لا تتقلب : ...........................................
[1] Abdul Hamid, Mengukur
kemampuan bahasa arab untuk studi islam, (malang: UIN Maliki Press, 2010),
hal:63
[2] Ibid, hal.64-69
PERHATIAN:Jika anda ingin bertanya atau bantuan bisa kontak kami
contact atau 089677337414 - Terima kasih.
contact atau 089677337414 - Terima kasih.