2 Motif Kaum Orientalisme Mengkaji Timur (Kaum Islam)
www.azid45.web.id - 2 Motif Kaum Orientalisme Mengkaji Timur (Kaum Islam). Orientalisme Edwar W. Said, merupakan istilah umum yang selama ini digunakan oleh W. Said untuk menjelaskan bagaimana Barat mendekati dan memperlakukan Timur. Orientalisme merupakan suatu disiplin yang diorientasikan untuk mendekati Timur secara sistematis sebagai topic ilmu pengetahuan, penemuan, dan pengalaman. Selain itu, saya juga menggunakan istilah ini untuk menunjukkan kumpulan mimpi-mimpi, imajinasi-imajinasi, dan kosa kata-kosa kata yang tersedia dan bisa dipergunakan oleh siapa saja yang tengah berbicara tentang Timur. Meskipun tampak berbeda, kedua aspek ini (orientalisme sebagai pendekatan dan orientalisme sebagai kumpulan imajinasi) bukan berarti tidak selaras. Dengan menggunakan keduanya, Eropa dapat dengan aman dan secara non metaforis bergerak maju untuk mendekati Timur.
Kajian tentang Timur "orient" termasuk tentang Islam, yang dilakukan oleh orang Barat bermula sejak beberapa abad yang lalu, namun gerakan pengkaji ketimuran ini di berinama orientalisme baru di abad ke-18.[1] Pertanyaannya adalah kepada Barat tertarik mengkaji Timur dan Islam, latar belakang sejarahnya panjang dan kompleks.
Pertama; Motif keAgamaan. Barat yang di satu sisi mewakili Kristen memandang Islam sebagai Agama yang sejak awal menentang doktrin-doktrinnya. Isalm yang misinya menyempurnakan "millah" sebelumnya tentu banyak melontarkan kereksi terhadap Agama itu. Itulah makanya Islam di anggap menebar angin lalu "memuai badai" perseteruan dengan Kristen. Jadi motif orientalisme adalah keAgamaan dan terkait dengan Kristen dan misionarisme.[2]
Kedua; Motif politik. Islam bagi Barat adalah peradaban masa lalu telah tersebar dan menguasai dunia dengan begitu cepat. Barat sebagai peradaban yang baru bangkit dari kegelapan melihat Islam sebagai ancaman langsung yang besar bagi kekuasaan politik dan Agama mereka, mereka sadar bahwa Islam tidak hanya memiliki istana-istana yang indah, bala tentara yang gagah berani tetapi Islam juga mempunyai khasanah ilmu pengetahuan yang tinggi dan menarik. Oleh kerena itu mereka perlu untuk merebut khasanah ini untuk kemajuan mereka dan sekaligus untuk menaklukkan Islam. Sudah tentu itu dilakukan dengan cara-cara yang tidak fair. Motif politik ini kemudian menjadi motif bisnis atau perdagangan yang kemudian menjadi kolonialisme.
Jadi orientalisme ini adalah merupakan hasil pengalaman panjang Barat dalam menghadapi Timur khususnya Islam, oleh karena itu menjadi sebuah kewajiban bagi kita untuk menelusuri secara singkat fase-fase perkembangan orientalisme untuk mengetahui motif dan framework yang sama.
[1] The Oxford English Dictionary, Oxford, 1933, Vol.VII, hal.200.
[2] Thomas Right, Early Chistianity In Arabia.
PERHATIAN:Jika anda ingin bertanya atau bantuan bisa kontak kami
contact atau 089677337414 - Terima kasih.
contact atau 089677337414 - Terima kasih.