Q.S al-Rum:21 Pernikahan Salah Satu Motivator Cinta Kepada Allah
www.azid45.web.id - Q.S al-Rum: 21 pernikahan salah satu motivator cinta kepada Allah SWT. Dalam kehidupan rumah tangga kita, cinta adalah motivator utama yang menggambarkan sikap dan gerak-gerik yang positif. Dengan sikap yang positif itu pula, kita sebagai umat Islam akan senantiasa terus berbuat baik dan mendekatkan diri kepada Allah. Keutuhan cinta itulah, maka seorang suami istri akan terus cinta juga kepada Allah SWT. Dengan cinta pula, Allah akan memberikan kasih dan sayang diantara keduanya. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Q.S al-Rum: 21
وَمِنۡ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنۡ خَلَقَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٰجٗا لِّتَسۡكُنُوٓاْ إِلَيۡهَا وَجَعَلَ بَيۡنَكُم مَّوَدَّةٗ وَرَحۡمَةًۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ ٢١
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir
Seseorang yang mencermati ayat ini akan mendapatkan bahwasannya Allah telah menjadikan dua baromater yang sangat urgen bagi pernikahan, yaitu mawaddah (rasa kasih) dan warahmah (rasa sayang). Ibnu Abbas berkata bahwa yang dimaksud dengan mawaddah adalah cintanya suami kepada istrinya, sedangkan warahmah adalah kasih sayangnya kepadanya untuk tidak menimpakan sesuatu yang tidak disukainya. Sebuah rahmah itu tidak muncul dari kasih sayang ketik melihat pipinya yang indah, akan tetapi ia muncul dari dalam hati yang bersih, akhlak yang baik, dan latar belakang yang mulia.
Sesungguhnya dengan keimanan yang sempurna, kita katakan bahwa cinta adalah kata yang mengandung rahasia dalam kehidupan berumah tangga, dan kita wajib membawa pengertian cinta ini kepada hakikatnya bahwa cinta adalah hubungan hati, sehingga hatilah yang akan menghukuminya. Sedangkan pernikahan merupakan hubugan yang muncul dari akal dan diurus oleh akal, dan terkadang antara hati dan akal terjadi permusuhan dan bertolak belakang.
Cinta adalah persaan ruh yang dapat diindera dan menimbulkan orang yang jatuh cinta seolah-olah terbang diatas awan mimpinya dengan membawa mawar-mawar yang indah. Sedangkan pernikahan merupakan ikatan materi, sehingga keberadaannya menjadikan setiap individu yang bersangkutan memiliki hak dan kewajiban yang harus ditunaikannya.
Jika salah seorang dari suami atau istri menyia-nyiakan kewajiban ini, hal itu akan mengganggu kehidupan rumah tangga, dan terkadang mengakibatkan salah dalam memahami makna cinta. Baromater romantisme dalam kehidupan rumah tangga dapat diukur dengan akhlak yang dimiliki oleh suami istri berupa kasih sayang, itsar, simpati, dan saling memberi. Kita dapat menyaksikan bahwa sifat-sifat tersebut dapat menumbuhkan rasa cinta dan membantunya dalam menghadapi problematika kehidupan rumah tangga.
Sungguh pernikahan bukanlah sebuah idealisme yang digambarkan oleh film-film kepada kita, lalu dinyanyikan oleh para biduan dan biduanita. Sesungguhnya pernikahan itu laksana menara, batu batanya tersusun dari kejadian. Kejadian disetiap harinya, dan setiap hari dia akan bertambah tingi dan kuat. Kita harus melihat kehidupan rumah tangga dengan pendangan yang cermat, dimana didalamnya pasti ada sisi positif dan negatif, kesedihan dan keceriaan. Sebuah pernikahan tidak akan kokoh, kecuali jika ia mamu melewati lautan yang penuh dengan ombak tersebut. Sungguh hal itu tidak bisa dilewati kecuali dengan menggunakan dua dayung yaitu cinta dan kasih sayang.
PERHATIAN:Jika anda ingin bertanya atau bantuan bisa kontak kami
contact atau 089677337414 - Terima kasih.
contact atau 089677337414 - Terima kasih.